Minggu, 24 September 2017

Menghangatkan kembali suasana Pasar Seni Ancol Taman Impian

Tahun 1980-1995, Pasar Seni Ancol pernah menjadi tempat pertemuan hangat antara para pekerja seni, perajin, dan para penikmatnya. Kala itu, di sinilah para pengunjung dan keluarga mereka mudah memilih tempat makan dengan beragam pilihan menu Nusantara. Sepanjang hari, keramaian di sana seperti tak pernah berhenti.
Acara pementasan di panggung terbuka hampir tak pernah sepi pementasan. Mulai dari musik jazz, pop, rock, wayang kulit, wayang golek, sampai pementasan untuk anak-anak.
Pada era tersebut masih ada kelompok pemain musik keroncong, dan kelompok pemain musik Jawa (sinden yang menyanyi diiringi suara kecapi, gender, dan kendang) yang berkeliling mengamen tanpa memungut bayaran. Mereka beraksi pada malam hari. ”Dulu beberapa kios seni rupa di sini jadi tempat berkumpul para seniman jalanan sampai seniman Taman Izmail Marzuki (TIM). Karier almarhum Mbah Surip bermula dari sini.
Hampir semua seniman top kala itu, seperti anggota Srimulat, pemain band Koes Plus, dan Panbers pernah mencicipi sajian makanan keliling sambil duduk lesehan berbaur dengan pengunjung yang lain.

Pasar Seni Ancol kembali menghangatkan Suasana Pasar Seni dengan di buatnya Panggung si bagian depan dan Prasati batu Alisadikin menjadi Baygroundnya.
Pada kesempatan kali ini Pasar Seni Ancol dengan JuGa Rumah Talent mencoba kolaborasi untuk menghangatkan kembali Suasana di pasar Seni dengan di Bukanya Kedai Kopi JRT yang buka 24 jam dan menghadirkan kembali aneka kuliner untuk bisa di nikmati sambil mendengarkan alunan musik yang coba di kemas kembali dengan Nama JURUTA Coustic Panggung batu Alisadikin.

JURUTA Coustic diusung untuk menjadi wadah musisi musisi muda indonesia untuk berkarya dan mendapatkan bimbingan Entertainment dari JuGa Rumah Talent. Seiring dengan Perkemangan jaman JURUTA Coustic masih berusaha menampilkan dan memamerkan berbagai bentuk pertunjukan seni musik dan kebudayaan yang sangat menarik dan tidak menibggalkan tradisi budaya Indonesia yabg tetap harus di lestarikan.
Kalau bukan kita siapa lagi ??? dan kalu bulan dari sekarang kapan lagi ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar